31 Oktober 2009

AHLUS SUNNAH DAN CIRI-CIRINYA

DEFINISI Ahlus Sunnah seperti yang dijelaskan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah adalah yang berpegang teguh dengan Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, dan apa yang telah disepakati oleh para pendahulu dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. (Majmu' Fatawa, Juz. 3 hal. 375)

Adapun ciri-ciri Ahlus Sunnah yang menunjukkan hakikat mereka adalah:

* Mereka adalah orang-orang yang mengikuti jalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan jalan para sahabatnya, yang menyandarkan pada Al Qur'an dan As Sunnah dengan pemahaman salafus shalih. Yaitu pemahaman generasi pertama umat ini dari kalangan shahabat, tabi'in dan generasi setelah mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sebaik-baik manusia adalah generasiku kemudian orang-orang setelah mereka kemudian orang-orang setelah mereka." (Shahih, HR. Bukhari, Muslim, Ahmad)

* Mereka kembalikan segala bentuk perselisihan yang terjadi di kalangan mereka kepada Al Qur'an dan As Sunnah dan siap menerima apa-apa yang telah diputuskan oleh Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Firman Allah, yang artinya: "Maka jika kalian berselisih dalam satu perkara, kembalikanlah kepada Allah dan Rasulullah jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan yang demikian itu adalah baik dan lebih baik akibatnya." (An Nisa: 59)
"Tidak pantas bagi seorang mukmin dan mukminat apabila Allah dan Rasul-Nya memutuskan suatu perkara untuk mereka, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata." (Al Ahzab: 36)

* Mereka mendahulukan ucapan Allah dan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam daripada ucapan selain keduanya.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendahulukan (ucapan selain Allah dan Rasul) terhadap ucapan Allah dan Rasul dan bertaqwalah kalian kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al Hujurat: 1)

* Menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam baik dalam ibadah mereka, akhlak mereka, dan dalam semua sendi kehidupan, sehingga mereka menjadi orang asing di tengah kaumnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang mereka:
"Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali pula dalam keadaan aring, maka berbahagialah orang-orang yang dikatakan asing." (Shahih, HR. Muslim dari hadits Abu Hurairah dan Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma)

* Mereka adalah orang-orang yang sangat jauh dari sifat fanatisme golongan. Dan mereka tidak fanatik kecuali kepada Kalamullah dan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Imam Malik rahimahullah mengatakan:
"Tidak ada seorang pun setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang ucapannya bisa diambil dan bisa ditolak kecuali ucapan beliau."

* Mereka adalah orang-orang yang menyeru segenap kaum muslimin agar berpegang dengan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sunnah para sahabatnya.

*Mereka adalah orang-orang yang memikul amanat amar ma'ruf dan nahi munkar sesuai dengan apa yang dimaukan Allah dan Rasul-Nya. Dan mereka mengingkari segala jalan bid'ah (lawannya sunnah) dan kelompok-kelompok yang akan mencabik-cabik barisan kaum muslimin.

* Mereka adalah orang-orang yang mengingkari undang-undang yang dibuat oleh manusia yang menyelisihi undang-undang Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

* Mereka adalah orang-orang yang siap memikul amanat jihad fi sabilillah apabila agama menghendaki yang demikian itu.

Syaikh Rabi' dalam kitab Makanatu Ahli Al Hadits hal. 3-4 berkata: "Mereka adalah orang-orang yang menempuh manhaj (metodologi)-nya para shahabat dan tabi'in dalam berpegang terhadap kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menggigitnya dengan gigi geraham mereka. Mendahulukan keduanya atas setiap ucapan dan petunjuk, kaitannya dengan aqidah, ibadah, mu'amalat, akhlak, politik, maupun persatuan. Mereka adalah orang-orang yang kokoh di atas prinsip-prinsip agama dan cabang-cabangnya sesuai dengan apa yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada hamba dan Rasul-Nya Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka adalah orang-orang yang tampil untuk berdakwah dengan penuh semangat dan kesungguh-sungguhan. Mereka adalah pembawa para ilmu nabawi yang melumatkan segala bentuk penyelewengan orang-orang yang melampaui batas, kerancuan para penyesat dan takwil orang-orang bodoh. Mereka adalah orang-orang yang selalu mengintai setiap kelompok yang menyeleweng dari manhaj Islam seperti Jahmiyah, Mu'tazilah, Khawarij, Rafidhah (Syi'ah), Murji'ah, Qadariyah, dan setiap orang yang menyeleweng dari manhaj Allah, mengikuti hawa nafsu pada setiap waktu dan tempat, serta mereka tidak pernah mundur karena cercaan orang yang mencerca."


Sumber: Majalah Syari'ah, No. 02/I/Rabi'ul Awwal/1424 H/Mei 2003, hal. 7-8.