06 November 2009

MENGENAL WUJUD ALLAH

YAITU beriman bahwa Allah itu ada. Dan adanya Allah telah diakui fitrah, akal, panca indera manusia, dan ditetapkan pula oleh syariat.

Ketika seseorang melihat makhluk ciptaan Allah yang berbeda-beda bentuk, warna, jenis dan sebagainya, akal akan menyimpulkan bahwa adanya semua itu tentu ada yang mengadakannya dan tidak mungkin ada dengan sendirinya. Dan panca indera kita mengakui adanya Allah di mana kita melihat ada orang yang berdoa, menyeru Allah dan meminta sesuatu, lalu Allah akan mengabulkannya. Adapun tentang pengakuan fitrah telah disebutkan oleh Allah didalam Al Qur'an:
"Dan ingatlah ketika Tuhanmu menurunkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian jiwa mereka (seraya berfirman): 'Bukankah Aku ini Tuhanmu?' Mereka menjawab: '(Betul Engkau Tuhan kami, kami mempersaksikannya. (Kami lakukan yang demikian itu) agar kalian pada hari kiamat tidak mengatakan: 'Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan-Mu) atau agar kamu tidak mengatakan: 'Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang setelah mereka.'." (Al A'raf: 172-173)

Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa fitrah seseorang mengakui adanya Allah Subhanahu wa Ta'ala dan juga menunjukkan bahwa manusia dengan fitrahnya mengenal Rabbnya. Adapun bukti syari'at, kita meyakini bahwa syari'at Allah yang dibawa para Rasul yang mengandung maslahat bagi seluruh makhluk, menunjukkan bahwa syari'at ini datang dari sisi Dzat yang Maha Bijaksana. (Lihat Syarah Aqidah Al Wasithiyyah Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin hal. 41-45)


Sumber: Majalah Syari'ah, No. 02/I/Rabi'ul Awwal/1424 H/Mei 2003, hal. 22.