12 November 2009

TAKUT KEPADA ALLAH

TAKUT kepada Allah merupakan salah satu akhlak kita kepadanya. Dengan sifat ini, kita akan bisa menahan diri dari segala perkara yang akan mendatangkan murka Allah dan menahan kita untuk keluar dari ketaatan kepada-Nya. Bila seorang muslim berhias dengan sifat ini, niscaya ia akan menemukan jiwanya terpenuhi dengan cahaya ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan serta pengagungan dan pemuliaan kepada Allah. Sudah berakhlakkah kita kepada Allah dengan sifat takut ini? Ataukah kita termasuk orang yang selalu merasa aman dari murka Allah?

Ibnul Qoyyim rahimahullah di dalam kitab Madarijus Salikin 1/511 mengatakan: "Takut merupakan sifat yang mulia dalam jalan ini dan sifat yang paling bermanfaat bagi hati dan wajib bagi setiap orang untuk memilikinya. Allah berfirman:
"Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kalian kepada-Ku jika kalian adalah orang yang beriman." (Ali Imran: 170)

Allah juga berfirman: "Maka kepada-Kulah kalian takut." (Al Baqarah: 40), dan Allah berfirman: "Janganlah kalian takut kepada manusia, takutlah kalian kepada-Ku." (Al Maidah: 44)

Allah memuji orang-orang yang memiliki sifat ini dengan firman-Nya:
"Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (adzab) Rabb mereka...mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya." (Al Mukminun: 57 dan 61)

Dalam kitab Musnad dan Sunan Tirmidzi dari Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: "Ya Rasulullah (bagaimana tentang) firman Allah: 'Dan orang-orang yang mendatangi apa-apa yang datang kepada mereka dan hati-hati mereka takut.' Apakah (yang dimaksud) adalah orang yang berzina, minum khamr, dan mencuri?" Beliau menjawab: 'Tidak wahai bintu Ash Shiddiq, akan tetapi seseorang yang berpuasa, shalat dan bersedekah, dan dia takut tidak diterima."

Hasan Al Bashri rahimahullah berkata: "Demi Allah mereka beramal ketaatan dan mereka bersungguh-sunggui padanya dan khawatir tidak akan diterima. Sesungguhnya orang yang beriman itu menghimpun antara ihsan (kebaikan) dan takut, sementara munafik menghimpun antara kejelekan dan merasa aman."

Takut kepada Allah akan membuahkan hal-hal yang akan mengantarkannya kepada segala apa yang diridhai Allah dan yang dicintai-Nya. Jelasnya, takut merupakan salah satu sifat yang terpuji apabila tidak membuat seseorang lari dari rahmat Allah dengan istilah lain adalah putus asa. Bila takut itu mengantarkan seseorang kepada keputusasaan, maka rasa takut di saat itu tercela dan dibenci.

Takut juga merupakan salah satu bentuk ibadah batin yang harus hanya diberikan kepada Allah dan memberikannya kepada selain Allah akan mengeluarkan seseorang dari adab kepada Allah. Allah berfirman:
"Maka janganlah kalian takut kepada mereka dan takutlah kalian kepada-Ku jika kalian adalah orang-orang yang beriman." (Ali Imran: 175)
"Maka janganlah kalian takut kepada mereka dan takutlah kalian kepada-Ku." (Al Maidah: 3)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menjelaskan tentang sifat yang mulia ini, dan yang terpenting adalah mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk adab kita kepada Allah. Wallahu a'lam bish-shawab.


Sumber: Majalah Syari'ah, No. 02/I/Rabi'ul Awwal/1424 H/Mei 2003, hal. 42.